Minggu, 06 Oktober 2013

Pulang Jenguk Anak, Ayah Wilfrida Soik Meninggal

Laporan: Arnold klau

KBRN Atambua: Rikhardus Mau, ayah tenaga kerja wanita Wilfrida Soik yang dituntut pidana mati di Malaysia, meninggal dunia, minggu dini hari, 6 Oktober 2013. Kabar tersebut dibenarkan, Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia, Dino Nurwahyudin, di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Ayah Wilfrida meninggal subuh tadi,” Saat dikonfirmasi RRI, 6 Oktober 2013. Dino mengatakan, Kedutaan akan menemui Wilfrida, Senin, 7 Oktober 2013, untuk menyampaikan kabar duka itu. Wilfrida juga akan didampingi imam Katolik untuk menguatkan moral dan batinnya.

Pada 28 September 2013 silam, Rikhardus Mau bersama istrinya Maria Kolo berkunjung ke Kelantan, Malaysia, untuk mendampingi proses persidangan Wilfrida. Pada Jumat, 4 Oktober 2013, Rikhardus kembali pulang ke Nusa Tenggara Timur. Namun, pada Ahad subuh tadi, ia meninggal dunia.

"Almarhum baru tiba dari ke Indonesia Sabtu (5/10) kemarin dan langsung ke kampungnya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk. Setelah bertemu kerabat dan keluarga di kampung yang berbatasan dengan Timor Leste malam itu, Rikardus meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA dini hari pada Minggu 6 Oktober," kata seorang Aktivis Forum Peduli Perjuangan Hak-hak Perempuan Kabupaten Belu Anna Tiwu di Atambua.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab kematian Rikardus, namun dari informasi yang diterima, Rikardus terjatuh di rumahnya, sekitar pukul 03.00 WITA, saat hendak pergi ke kamar mandi.

"Setelah ketemu kerabat dan keluarganya di kampung, almarhum lalu tidur. Sekitar pukul 03.00 WITA, almarhum terjaga dan hendak ke kamar mandi. Dalam perjalanan itulah ia terjatuh dan meninggal," ungkap Anna Tiwu.

Kepala Desa Faturika Benyamin Moruk yang dihubungi terpisah membenarkan meninggalnya Rikardus.

"Saya dapat laporan dari warga kalau yang bersangkutan meninggal hampir pagi, saya sampai ke rumah duka almarhum sudah dibaringkan di tempat tidur, tapi wajahnya masih cerah," tutur Benyamin.

Benyamin mengaku, tidak mengetahui sebab kematian Rikardus. Menurut Benyamin, almarhum selama ini hingga berada di Malaysia, dalam kondisi sehat.

"Justru yang sakit-sakit itu Mamanya Walfrida, kalau Bapaknya sehat-sehat saja," katanya Benyamin yang juga ikut mendampingi orangtua Walfrida ke Malaysia.

Benyamin menceritakan, Sabtu (5/10) dia bersama kedua orangtua Walfrida baru tiba di kampung diantar oleh Dinas Nakertrnas menggunakan kendaraan, setelah kembali dari Malaysia mengikuti persidangan Walfrida.

Pada malam harinya, kedua orangtua berkumpul bersama keluarga besar dan kerabat di kampung tersebut, menceriterakan kondisi Walfrida di penjara Malaysia. Setelah itu, almarhum kabarnya terjatuh dan meninggal dunia. 

"Almarhum baru tiba dari ke Indonesia Sabtu (5/10) kemarin dan langsung ke kampungnya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk. Setelah bertemu kerabat dan keluarga di kampung yang berbatasan dengan Timor Leste malam itu, Rikardus meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA dini hari pada Minggu 6 Oktober," kata seorang Aktivis Forum Peduli Perjuangan Hak-hak Perempuan Kabupaten Belu Anna Tiwu di Atambua.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab kematian Rikardus, namun dari informasi yang diterima, Rikardus terjatuh di rumahnya, sekitar pukul 03.00 WITA, saat hendak pergi ke kamar mandi.

"Setelah ketemu kerabat dan keluarganya di kampung, almarhum lalu tidur. Sekitar pukul 03.00 WITA, almarhum terjaga dan hendak ke kamar mandi. Dalam perjalanan itulah ia terjatuh dan meninggal," ungkap Anna Tiwu.

Kepala Desa Faturika Benyamin Moruk yang dihubungi terpisah membenarkan meninggalnya Rikardus. - See more at: http://city.seruu.com/read/2013/10/06/186001/ayah-tkw-yang-didakwa-hukuman-mati-ttup-usia#sthash.HZ7o0o9I.dpuf

"Almarhum baru tiba dari ke Indonesia Sabtu (5/10) kemarin dan langsung ke kampungnya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk. Setelah bertemu kerabat dan keluarga di kampung yang berbatasan dengan Timor Leste malam itu, Rikardus meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA dini hari pada Minggu 6 Oktober," kata seorang Aktivis Forum Peduli Perjuangan Hak-hak Perempuan Kabupaten Belu Anna Tiwu di Atambua.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab kematian Rikardus, namun dari informasi yang diterima, Rikardus terjatuh di rumahnya, sekitar pukul 03.00 WITA, saat hendak pergi ke kamar mandi.

"Setelah ketemu kerabat dan keluarganya di kampung, almarhum lalu tidur. Sekitar pukul 03.00 WITA, almarhum terjaga dan hendak ke kamar mandi. Dalam perjalanan itulah ia terjatuh dan meninggal," ungkap Anna Tiwu.

Kepala Desa Faturika Benyamin Moruk yang dihubungi terpisah membenarkan meninggalnya Rikardus. - See more at: http://city.seruu.com/read/2013/10/06/186001/ayah-tkw-yang-didakwa-hukuman-mati-ttup-usia#sthash.HZ7o0o9I.dpuf

"Almarhum baru tiba dari ke Indonesia Sabtu (5/10) kemarin dan langsung ke kampungnya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk. Setelah bertemu kerabat dan keluarga di kampung yang berbatasan dengan Timor Leste malam itu, Rikardus meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA dini hari pada Minggu 6 Oktober," kata seorang Aktivis Forum Peduli Perjuangan Hak-hak Perempuan Kabupaten Belu Anna Tiwu di Atambua.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab kematian Rikardus, namun dari informasi yang diterima, Rikardus terjatuh di rumahnya, sekitar pukul 03.00 WITA, saat hendak pergi ke kamar mandi.

"Setelah ketemu kerabat dan keluarganya di kampung, almarhum lalu tidur. Sekitar pukul 03.00 WITA, almarhum terjaga dan hendak ke kamar mandi. Dalam perjalanan itulah ia terjatuh dan meninggal," ungkap Anna Tiwu.

Kepala Desa Faturika Benyamin Moruk yang dihubungi terpisah membenarkan meninggalnya Rikardus. - See more at: http://city.seruu.com/read/2013/10/06/186001/ayah-tkw-yang-didakwa-hukuman-mati-ttup-usia#sthash.HZ7o0o9I.dpuf