Senin, 03 Desember 2012

SEMANGAT NASIONALISME PAGAR BATAS NKRI

Semangat nasionalisme masyarakat perbatasan,sangat diharapkan dalam menjaga batas Negara demi keutuhan dan kedaulatah NKRI.
Sebab dengan semangat nasionalisme dapat menjadi pagar batas antara Kabupaten Belu RI dan Timor Leste sepanjang 149 KM.
Dengan demikian,segala bentuk aktivitas illegal yang masih sering berlangsung diperbatasan dapat diminamalisir.
Hal tersebut terungkap dalam dialog perbatasan PRO 3 dengan thema: nasionalisme masyarakat perbatasan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI di RRI atambua, Kamis 29 November 2012.
Dialog yang dipandu presenter senior drh.awanda Erna,M.Si, menghadirkan narasumber Wakil Bupati Belu/Taolin Ludovikus BA, Ketua DPRD Belu/Drs. Simon Guido Seran, Kepala Imigrasi Atambua/ Anggiat Napitupulu Ss,M.Si dan Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL/Yonif 312 Kala Hitam Mayor Inf. Hengki Yudha Setiawan dengan audience dari STISIP Fajar Timur Atambua.
Menyingung tentang kelangkaan BBM, menurut Wakil Bupati Belu, FORKOPINDA telah berkoordinasi sehingga dalam 5 hari terakhir tidak lagi terjadi antrian di SPBU. Sementara Ketua DPRD Belu/Simon Guido Seran mengharapkan agar pemerintah pusat tetap memperhatikan stok BBM di Belu sebagai daerah perbatasan.
Sedangkan Kepala Imigrasi Atambua menjelaskan tentang, fungsi keimigrasian digaris batas NKRI sebagai penjaga pintu gerbang sesuai kesepakatan bilateral. Ia juga mengatakan setiap pelintas batas batas harus wajib memiliki dokumen perjalanan yang sah untuk melakukan perjalanan. dan jika tidak maka dapat di kenakan sangsi keimigrasian.
Dari segi pengamanan perbatasan, Dansatgaspamtas RI-RDTL Mayor Infantri Hengki Yudha Setiawan mengatakan sudah cukup baik berkat koordinasi semua pihak yang ada.
Diharapkan hal-hal yang dapat menyusahkan masyarakat belu akibat adanya perbatasan negara tidak terjadi dan dapat diberantas dengan semangat nasionalisme dan persaudaraan. RRI/Rep.Febby , Edt. Ans Netu