Sabtu, 17 Agustus 2013

Bupati Belu : Tanpa Persatuan dan Kesatuan "Tidak Ada Kemerdekaan".

Laporan : Febby leo lede
Resepsi kenegaraan atau yang sering disebut tos kenegaraan, dilasanakan setiap tahun, usai upacara Hut RI ke 68, bukanlah suatu rutinitas belaka tetapi resepsi kenegaraan memiliki tujuan untuk tetap memelihara persatuan dan kesatuan karena persatuan dan kesatuan merupakan salah satu nilai kejuangan dari para pahlawan pada saat melawan penjajah. Maka sebagai bangsa patut merefleksikan nilai kejuangan tersebut, karena tanpa  rasa persatuan dan kesatuan tidak akan menimkati kemerdekaan, sehingga nilai kejuangan harus diwarisi dalam mengisi kemerdekaan.
Demikian sambutan Bupati Belu Drs Joachim Lopez dalam resepsi kenegaraan yang berlangsung di Aula gudung Betelalonok Atambua, usai upacara Hari ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia. menurut Bupati Lopez, patut disyukuri karena sampai sekarang suasana keamanan di kabupaten Belu sangat kondusif. hal tersebut merupakan suatu bukti bahwa persatuan dan kesatuan di Kabupaten Belu tetap dipelihara.
Bupati Lopez mengatakan Selain persatuan dan kesatuan nilai juang yang patut diwarisi adalah kerja keras dan partisipatif, tanpa kerja keras dan partisipasif tidak dapat menikmati kemeredekaan karena untuk mengisi kemerdekaan kerja keras dan partisipatif sangat di penting untuk diwarisi seluruh masyarakat.
Resepsi kenegaraan tersebut diikuti oleh Forkopinda kabupaten Belu, pimpinan SKPD, pimpinan umat beragama, para purna paskibra dan tamu undangan lainnya Usai melaksanakan resepsi kenegaraan, Bupati belu dan rombongan meresmikan patung kuda mayang kara yang merupakan kenangan-kenangan untuk masyarakat kabupaten Belu dari Satuan tugas pengamanan perbatasan RI-RDTL Yonif Linud 503 Mayangkara