Laporan : Ferdy Asy
Kbrn atambua: Usai mengunjugi
beberapa destinasi wisata/tour kepeninggalan bersejarah Benteng tujuh lapis makes Desa
dirun, dan juga kelokasi perkampungan adat Tuanino wilayah Malaka . selama tiga hari
kunjungan 9 hingga 11 agustus 2013 peserta sail komodo wilayah belu oleh
beberapa negara peserta, sesuai jadwal kembali bertolak kekabupaten Alor
kalabahi. Kegiatan pelepasan peserta Sail komodo dilakukan oleh Wakil Bupati
belu,Taolin Ludovikus Ba, bertempat kolam
susuk desa dualaus kecamatan kakuluk mesak, pada minggu malam 11 agustus 2013.
Usai rangkaian
kegiatan, Kepala dinas Kebudayaan dan pariwisata belu, Drs.Dominikus Mali kepada RRI
senin siang, terkait penyelenggaraan sail komodo 2013 menjelaskan, Rangkaian
kegiatan baik penyambutan dan penerimaan maupun pelepasan rombongan peserta
sail komodo yang diikuti beberapa negara
peserta saat mengunjungi wilayah Kabupaten Belu/telah berjalan dengan baik.
Sejak kedatangan
para wisatawan mancanegara melalui pelayaran laut mengunakan perahu layar
berlabuh dilokasi teluk gurita, penyambutan melalui ritual adat dilakukan bersama masyarakat secara meriah
yang dipusatkan dilokasi kolam susuk, atraksi pentas seni budaya seribu penari
likurai dan orkes suling bambu juga dipentaskan.
Dari rangkaian
kegiatan pada penyelanggaraan Sail komodo oleh beberapa negara peserta dengan mengunjungi
wilayah belu, diungkapkan Kepala dinas Pariwisata Dominikus Mali, adanya berbagai
taggapan serta respon positif oleh para peserta diharapkan wilayah kabupaten belu khususnya potensi
wisata yanga ada, untuk kedepan dapat dipromosikan keberbagai negara melalui
pemberian informasi kepada masyarakat lain, tentang keunikan-keuinikan dan keramahan
masyarakt agar dapat kembali dikunjunggi
Penyelenggaraan
sail komdo sangat dianggap baik dalam wujud promosi parwisata wilayah kabupaten
belu. untuk kedepan yang perlu dilakukan, lebih lanjut menurut kadis pariwisata
konsekuensi dari promosi adalah pemasaran. setelah kita mempromosikan secara
luas dan telah dikenal oleh orang lain maka penataan obyek-obyek wisata yang
ada perlu segera dilakukan, baik menyangkut infrastruktur jalan, penyediaan
fasilitas penginapan, maupun pembenahan sumber daya pengelola segera
dilakukan agar setiap obyek yang ada dapat bernilai jual tinggi. ( Robby rihi tugu )