Selasa, 03 September 2013

SPBU NORMAL, HARGA BBM ECERAN DI KABUPATEN BELU - NTT, TETAP TINGGI

Laporan : Arnold klau

Kbrn atambua: Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi Indonesia bagian timur yang mayoritas wilayah, belum seluruhnya terjangkau oleh SPBU. Salah satu contoh di kabupaten Belu, yang notabene adalah wilayah perbatasan RI dan RDTL.

Dari pantauan RRI, yang ikut dalam agenda safari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ke atambua, kabupaten belu belum lama ini,. bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya premium dijual dengan harga mayoritas di atas harga normal yaitu Rp.8000 hingga Rp.10000 per liternya.

"Kita jual 8000 dan 10000 per liternya, karna operasional pihak Spbu disini hanya sampai jam empat sore saja" ungkap Minggus, seorang penjual eceran. menurutnya, mekipun ada tiga Spbu yang beroperasi, tapi tidak ada yang beroperasi 24 jam, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat atambua dan sekitarnya, karena banyak juga yang diselundupkan ke negara tetangga (timor leste), jelas minggus.

Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, Saat berada di studio RRI belum lama ini mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.

Dia menurturkan, BBM subsidi masyarakat kecil tidak boleh dibawa keluar ke Timor Leste. Untuk itu pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan Polres Belu, Satgas Pamtas RI-RDTL, Yonif 744 serta pihak lainnya untuk menjaga wilayah perbatasan agar tidak lolos aksi haram tersebut.(arnol/ry)
Dia menurturkan, BBM subsidi masyarakat kecil tidak boleh dibawa keluar ke Timor Leste. Untuk itu pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan Polres Belu, Satgas Pamtas RI-RDTL, Yonif 744 serta pihak lainnya untuk menjaga wilayah perbatasan agar tidak lolos aksi haram tersebut. - See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf




Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, kepada wartawan di Atambua belum lama mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut dia, pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Belu, disebabkan oleh maraknya aksi penyelundupan ke Negara Timor Leste. Selain itu harga BBM yang akan dijual ke Negara tetangga lebih mahal dibandingkan dengan harga di Indonesia. “BBM di Indonesia murah, tapi saat akan dijual ke Timor Leste harganya lebih mahal dan itu yang membuat kelangkaan terjadi,” papar Wijaya.
- See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf
Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, kepada wartawan di Atambua belum lama mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut dia, pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Belu, disebabkan oleh maraknya aksi penyelundupan ke Negara Timor Leste. Selain itu harga BBM yang akan dijual ke Negara tetangga lebih mahal dibandingkan dengan harga di Indonesia. “BBM di Indonesia murah, tapi saat akan dijual ke Timor Leste harganya lebih mahal dan itu yang membuat kelangkaan terjadi,” papar Wijaya.
- See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf
Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, kepada wartawan di Atambua belum lama mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut dia, pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Belu, disebabkan oleh maraknya aksi penyelundupan ke Negara Timor Leste. Selain itu harga BBM yang akan dijual ke Negara tetangga lebih mahal dibandingkan dengan harga di Indonesia. “BBM di Indonesia murah, tapi saat akan dijual ke Timor Leste harganya lebih mahal dan itu yang membuat kelangkaan terjadi,” papar Wijaya.
- See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf
Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, kepada wartawan di Atambua belum lama mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut dia, pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Belu, disebabkan oleh maraknya aksi penyelundupan ke Negara Timor Leste. Selain itu harga BBM yang akan dijual ke Negara tetangga lebih mahal dibandingkan dengan harga di Indonesia. “BBM di Indonesia murah, tapi saat akan dijual ke Timor Leste harganya lebih mahal dan itu yang membuat kelangkaan terjadi,” papar Wijaya.
- See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf
Dandim 1605 Belu Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Hendri Wijaya, kepada wartawan di Atambua belum lama mengemukakan, kelangkaan BBM di wilayah Atambua khususnya Belu seluruhnya diakibatkan oleh maraknya penyelundupan yang dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab. “Selain punya tugas utama sebagai TNI, kita juga sedang menyoroti maraknya penyelundupan BBM yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut dia, pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Belu, disebabkan oleh maraknya aksi penyelundupan ke Negara Timor Leste. Selain itu harga BBM yang akan dijual ke Negara tetangga lebih mahal dibandingkan dengan harga di Indonesia. “BBM di Indonesia murah, tapi saat akan dijual ke Timor Leste harganya lebih mahal dan itu yang membuat kelangkaan terjadi,” papar Wijaya.
- See more at: http://www.beritanda.com/kriminalitas/315-kriminalitas/12216-kodim-1605-belu-sorot-penyelundupan-bbm-.html#sthash.2nkq40cr.dpuf